IkLaN

IkLaN

Gadget International

IkLaN

IkLaN

Jumat, 14 April 2017

Korea Utara

Foto Ini Perlihatkan Sulitnya Mengakses Teknologi di Korea Utara

Agustin Setyo Wardani

Penggunaan komputer di Korea Utara begitu terbatas (Sumber: Business Insider)
Liputan6.com, Jakarta - Korea Utara boleh jadi punya senjata nuklir. Selain itu, bukan rahasia lagi jika masyarakat di sana begitu dikekang oleh aturan-aturan ketat dari pemimpin diktator mereka, Kim Jong-un.

Ketatnya aturan itu juga sangat mempengaruhi penggunaan teknologi di sana. Kendati begitu, segelintir orang Korea Utara mulai bisa merasakan penggunaan komputer, ponsel, tablet, hingga internet. Penasaran seperti apa potret minimnya teknologi di negara tetangga Korea Selatan itu?

Berikut Tekno Liputan6.com sajikan berbagai foto penggunaan teknologi di Korea Utara seperti dikutip dari Business Insider, Selasa (21/3/2017).

1. Sangat Sedikit Orang Akses Internet

Korea Utara kabarnya hanya memberikan akses internet pada penguasa dan segelintir warga negara asing. Mereka mengakses internet di sana menggunakan jaringan internet Kwangmyong yang benar-benar tertutup.

Tak sebebas di Indonesia atau negara lain, internet di Korea Utara hanya bisa mengakses laman milik lembaga pemerintah. Namun, rupanya Korea Utara juga punya laman online shop bernama Okryu yang ada sejak 2015.



Minimnya akses internet di Korea Utara (Sumber: Business Insider)
2. Facebook Diblokir Tapi Ada Tiruannya

Korea Utara adalah negara yang memblokir Facebook. Meski begitu, di sana terdapat sebuah jejaring sosial yang merupakan kloningan Facebook dan diciptakan oleh peneliti Doug Madory tahun lalu.

Jejaring sosial itu membuat pengguna bisa saling berinteraksi melalui wall. Sekadar informasi, beberapa waktu lalu, jejaring sosial ini pernah jadi korban peretasan.


Korea Utara memblokir Facebook, namun membuat laman kloningannya (Sumber: Business Insider)
3. Hanya satu dari 10 Orang Korea Utara Punya Smartphone

Smartphone adalah barang mahal di Korea Utara, terlihat dari kepemilikan smartphone yang tak terlalu dominan seperti di Korea Selatan. Operator seluler Korea Utara Koryolink mencatat, ada 3 juta pelanggan data, artinya mereka juga bisa mengakses internet secara terbatas.



Dilarang Menelepon ke Luar Negeri

4. Tak Bisa Telepon ke Luar Negeri

Di Indonesia, panggilan ke luar negeri alias roaming memang mahal tetapi mungkin untuk dilakukan. Beda halnya dengan di Korea Utara, di sana operator telepon utama Koryolink tidak mengizinkan adanya panggilan internasional. Pemerintah Korea Utara pun menjalankan aturan ini dengan ketat.


Meksi punya ponsel, penduduk Korea Utara tak bisa menelpon ke luar negeri (Sumber: Business Insider)
Padahal, penduduk Korea Utara banyak yang tinggal di dekat perbatasan dan mendapat kartu SIM dari keluarga mereka yang melarikan diri menyeberang perbatasan. Nah, siapapun yang kedapatan memakai kartu SIM dari luar akan ditangkap.

5. Komputer Hanya untuk Orang Kaya

Sebagian warga Korea Utara memang telah mengenal dan menjajal akses internet menggunakan personal computer (PC).

Walau begitu, penggunaan PC terbatas hanya untuk orang-orang kaya. Sementara, mahasiswa masih bisa memakai komputer di Universitas Pyongyang. Penggunaan komputer juga diperbolehkan di warnet dan sekolah dengan pengawasan ketat.


Komputer di Korea Utara (David Guttenfelder/News.com.au)
6. Hanya ada Dua Operator Telekomunikasi

Business Insider melaporkan, hanya ada dua operator telepon seluler di Korea Utara yakni Koryolink dan Byol. Koryolink merupakan operator utama dan kabarnya Byol akan bergabung dengan Koryolink yang diawasi dengan ketat oleh pemerintah.


Ilustrasi wanita yang menelepon di Korea Utara, (Foto: Motherboard, VICE)


Tablet Tanpa Wi-Fi dan Bluetooth

7. Tablet Tanpa Bluetooth dan Wi-Fi

Selain smartphone, di Korea Utara juga ada tablet. Meski begitu, hanya segelintir orang yang bisa memiliki tablet karena harganya yang sangat mahal. Terlebih, tablet yang beredar tak dilengkapi koneksi bluetooth dan Wi-Fi.

Menurut informasi, tablet bernama The Woolim itu berasal dari Tiongkok dan dijual seharga Rp 3,5 jutaan, cukup mahal bagi warga Korea Utara.


Meski dibuat di Tiongkok, tablet murah ini jadi sangat mahal di Korea Utara (Sumber: Business Insider)
8. Punya Sistem Operasi Sendiri

Komputer di Korea Utara berjalan di sistem operasi lokal bernama Red Star. Ahli keamanan Jerman Florian Grunov dan Niklauss Schiess menyebut ada beberapa aplikasi di dalam komputer yakni pemrosesan kata, kalender, dan pemutar musik.


Tampilan sistem operasi buatan Korea Utara, Red Star OS (sumber: pcworld.com)
9. Sulitnya Nonton TV

Sebagian besar warga Korea Utara punya televisi, sayangnya siaran yang bisa ditonton sangat terbatas, yakni hanya program-program stasiun TV Korea Utara yang sebagian besar berisi propaganda pemerintah.


Siaran TV Korea Utara melaporkan tentang uji coba nuklir kelima, Pyongyang, Korea Utara, Jumat (9/9). Akibat ledakan ini mengakibatkan gempa berkekuatan 5 skala richter di Korea Utara. (REUTERS/Kyodo)
10. Flashdisk Untuk Gaya

Karena penggunaan komputer sangat terbatas bagi mereka yang tinggal di Pyongyang, flashdisk punya jadi fashion item yang bisa mendukung gaya anak muda.


Flashdisk kabarnya jadi salah satu fashion item di Korea Utara (Sumber: Business Insider)
(Tin/Isk)










Senin, 02 Januari 2017

Toyota C-HR Rival Honda HR-V

Jawaban Toyota Mengenai Toyota C-HR Rival Honda HR-V Siap Gantikan Toyota Rush

By : Anton Hari Wirawan

Inilah respon Toyota Astra Motor mengenai Toyota C-HR, rival Honda HR-V. Jika diperhatikan, model Toyota Rush memang sudah mulai terlihat membosankan. Sejak meluncur tahun 2006, belum ada ubahan besar yang dilakukan kepada compact SUV ini. Tentu saja publik begitu menanti model penyegaran dari Toyota Rush. Apalagi setelah Toyota membawa serta Toyota C-HR ke ajang GIIAS 2016 lalu. Lantas, bagaimana jawaban Toyota mengenai Toyota C-HR rival Honda HR-V siap gantikan Toyota Rush?

Fokus di MPV

Spekulasi ini pun dijawab Toyota Astra Motor dengan tenang. “Tahun depan, kami masih fokus pada penjualan mobil-mobil MPV. Karena porsi penjualannya menjadi yang paling besar di Toyota. Tapi, mungkin saja kami juga melihat segmen-segmen lain yang akan berkembang. Kami pun melihat beberapa tahun belakangan, kelas SUV termasuk yang berkembang. Bisa saja tahun depan ada model SUV baru, tapi belum tahu model apa,” ujar Rouli Sijabat, Public Relations Manager PT Toyota Astra Motor kepada Auto Bild lewat sambungan telepon (19/12).

Jika Toyota Astra Motor melirik SUV baru untuk meluncur di tahun depan, rasanya semakin pas dengan prediksi meluncurnya Toyota C-HR. Karena jika Toyota Fortuner yang dilakukan perubahan, rasanya masih terlalu prematur. Fortuner baru meluncur Februari 2016 lalu. Life cycle-nya masih terlalu singkat untuk dilakukan sebuah penyegaran di tahun depan.


Huawei P20 Pro

Huawei P20 Pro

IkLaN